PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sayuran adalah salah satu komponen
makanan yang yang sangat berpengaruh dalam proses perkembangan dan pertumbuhan
bagi manusia, terutama anak-anak usia dini. Namun, jelas kita semua tahu. Tak jarang
anak-anak sangat menghindari makanan yang kaya akan mineral dan zat besi
tersebut. Dewasa ini, mereka lebih cenderung memilih makanan yang banyak
mengandung zat-zat kimia yang kebanyakan kurang baik bagi kesehatan. Beberapa
anak pun mengaku bahwa sebagian diantara mereka tidak menyukai sayur karena bau
dan rasanya. Dan terkadang pula, para
ibu-ibu pun kewalahan untuk membujuk sang buah hati agar mau mengkonsumsi
sayuran sebagai rutinitas sehari-hari.
Di negeri agrikultur ini, tak ada
salahnya apabila kita perbanyak lagi sistem pembudidayaan sayur-sayuran
organik. Baik itu berupa buah ataupun dedaunan. Lalu, mencari jalan alternatif
untuk memanfaatkan tumbuhan-tumbuhan tersebut guna menjadikan asupan gizi bagi
sang anak.
B.
Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah
dijabarkan di atas, masalah-masalah yang muncul dapat diidentifikasikan sebagai
berikut:
a.
Masih banyaknya anak-anak yang jarang
mengkonsumsi sayuran.
b.
Masih banyaknya para orangtua yang kurang
pandai dalam mencari jalan alternatif untuk membujuk sang anak agar mau
mengkonsumsi sayuran
c.
Sedikitnya inovasi dalam menyuguhkan
makanan berbahan dasar sayuran, yang kemungkinan besar menjadi faktor pendorong
bagi sang anak untuk terus menghindar dari sayuran.
d.
Anak-anak lebih cenderung mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat kimia berbahaya, daripada
mengkonsumsi
sayuran.
C.
Tujuan
Penelitian
Tujuan
secara umum dilakukannya penelitian ini adalah untuk memberikan beberapa
inovasi baru dalam penyajian makanan yang tentunya berbahan utama sayuran guna
menarik minat sang anak untuk kembali mengkonsumsi sayuran. Dan menjadikan cara
ini berguna sebagai ujung tombak dalam membudayakan konsumsi sayuran kepada
sang anak.
D.
Perumusan
Masalah
Banyaknya
contoh-contoh makanan berupa snack atau camilan yang sangat akrab dengan sang
anak akan kita jadikan sebagai pokok utama dalam rangka penelitian ini. Dengan
mengunakan teknologi rumahan yang mudah ditemukan, para ibu dapat melakukan
sendiri sesuai apa yang anak-anak inginkan. Dengan bermodalkan kemahiran dalam
memasak, para ibu mampu menciptakan inovasi-inovasi tersendiri dalam hal
menyulap sayuran yang mulanya sangat tidak disukai anak-anak, menjadi makanan
yang bayak diminati sang anak.
E.
Manfaat
Penelitian
Adapun
manfaat-manfaat yang kita peroleh dalam penelitian ini:
·
Meningkatkan
minat sang anak terhadap sayur-sayuran.
·
Meningkatkan
asupan gizi sang anak melalui zat-zat vitamin yang terkandung dalam sayuran.
·
Di sisi
lain, hal ini dapat dijadikan usaha rumahan bagi ibu-ibu rumah tangga sebagai
pekerjaan sampingan.
Pembahasan
A. Kerangka Teori
Pengertian:
Sayuran adalah tumbuh-tumbuhan yang
dimanfaatkan bagian daunnya, atau buahnya, atau pun bagian yang berupa polong.
Sayuran adalah tumbuhan yang sengaja ditanam guna memenuhi kebutuhan asupan
tubuh untuk mendapatkan energi makanan dalam kehidupan (survive).
B.
Penelitian
Ditujukan
khusus para ibu yang setiap harinya rutin bertandang ke dapur atau tepatnya
yang hobi memasak, saya berikan beberapa resep inovasi baru dalm penyajian
makanan berbahan dasar sayuran yang tentunya sudah diujicoba terlebih dahulu.
Bahan:
1.
3 ons wortel, parut halus.
2. 3 butir telur
3. 5 gr tepung
tapioka
4. 250 gr tepung
panir
5. 5 siung bawang
putih
6. 5 siung bawang
merah
7. ½ sdt lada
8. ½ ruas jahe
9. 1 batang daun
seledri
10. Bumbu penyedap
11. Garam secukupnya
12. Gula secukupnya
13. Air secukupnya
14. Plastik casing
Metode Kerja:
1.
Siapkan bahan dan alat telebih dahulu.
2. Wortel diparut
terlebih dahulu, lalu ambil ampasnya.
3. Tumbuk halus
bawang putih, bawang merah, jahe dan lada.
4. Selanjutnya, masukkan
telur dan tepung tapioka serta bumbu-bumbu yang dihaluskan tadi. Aduk merata.
5. Masukkan adonan
tersebut ke dalam plastik casing.
6. Rebus hingga
suhu mencapai ±60˚C, usahakan tetap stabil.
7. Jika sosis sudah
tampak mengapung, angkat dan dinginkan.
8. Agar mendapat
hasil yang maksimal rebus kembali kedalam air yang mendidih hingga 90˚C, lalu
tiriskan.
Perebusan
Perebusan sosis wortel ini dilakukan dengan cara
merebus sosis ke dalam air panas dengan suhu + 60 C selama 20 menit. Kemudian
rebus kembali dalam air panas dengan suhu 90 C hingga matang. Setelah matang
angkat dan tiriskan.
Penyimpanan dan Penyajian
Untuk memperpanjang daya awet, sosis wortel dapat
disimpan pada suhu rendah di lemari es. Sebelum disimpan, sosis wortel sebaiknya diasap terlebih dahulu.
I.
Kandungan Wortel
Wortel (Daucus carota) adalah tumbuhan jenis sayuran umbi yang biasanya
berwarna jingga atau putih dengan tekstur serupa kayu. Bagian yang dapat
dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya. Wortel adalah tumbuhan
biennial (siklus hidup 12 - 24 bulan) yang menyimpan karbohidrat dalam jumlah
besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun kedua. Batang bunga tumbuh
setinggi sekitar 1 m, dengan bunga berwarna putih. Wortel dapat dimakan dengan berbagai cara. Hanya 3% dari
β-carotene pada wortel mentah dilepaskan selama proses
pencernaan berlangsung, hal ini dapat ditingkatkan menjadi 39% melalui pulping,
memasaknya dan menambahkan minyak sawit. Wortel sangat berguna sebagai tumbuhan pendamping bagi
petani. Wortel dapat menaikkan jumlah produksi tomat jika ditanam secara
bersamaan. Jika dibiarkan berbunga, wortel akan mengeluarkan aroma herbal yang menarik
tawon predator untuk datang dan membunuh hama kebun.
Nilai Kandungan gizi Wortel per 100 g (3.5 oz)
Energi 173 kJ (41 kcal)
Karbohidrat 9 g
Gula 5 g
Diet serat 3 g
Lemak 0,2 g
Protein 1 g
Vitamin A equiv. 835 mg (93%)
- Beta-karoten 8285 mg (77%)
Thiamine (Vit. B1) 0.04 mg (3%)
Riboflavin (Vit. B2) 0,05 mg (3%)
Niacin (Vit. B3) 1.2 mg (8%)
Vitamin B6 0,1 mg (8%)
Folat (Vit. B9) 19 mg (5%)
Vitamin C 7 mg (12%)
Kalsium 33 mg (3%)
Besi 0,66 mg (5%)
Magnesium 18 mg (5%)
Fosfor 35 mg (5%)
Kalium 240 mg (5%)
Sodium 2,4 mg (0%)
Persentase yang relatif ke US rekomendasi untuk orang dewasa.
Energi 173 kJ (41 kcal)
Karbohidrat 9 g
Gula 5 g
Diet serat 3 g
Lemak 0,2 g
Protein 1 g
Vitamin A equiv. 835 mg (93%)
- Beta-karoten 8285 mg (77%)
Thiamine (Vit. B1) 0.04 mg (3%)
Riboflavin (Vit. B2) 0,05 mg (3%)
Niacin (Vit. B3) 1.2 mg (8%)
Vitamin B6 0,1 mg (8%)
Folat (Vit. B9) 19 mg (5%)
Vitamin C 7 mg (12%)
Kalsium 33 mg (3%)
Besi 0,66 mg (5%)
Magnesium 18 mg (5%)
Fosfor 35 mg (5%)
Kalium 240 mg (5%)
Sodium 2,4 mg (0%)
Persentase yang relatif ke US rekomendasi untuk orang dewasa.
Penutup
A. Kesimpulan
Banyak diantara
para orangtua, terutama para ibu-ibu muda yang mengeluh bahwa buah hati mereka
lebih cenderung memilih makanan instant atau biasa kita kenal dengan sebutan “junk food”. Kita semua sudah tahu
makanan olahan tersebut sedang digandrungi oleh pecinta makanan pada era
globalisasi ini, terutama bagi anak-anak. Maka dari itu, saya melakukan
percobaan ini guna membuat inovasi baru yang sederhana namun bermanfaat. Adapun
kesimpulannya sebagai berikut:
a.
Nugget dari wortel ini lebih memiliki kandungan gizi bagi
pertumbuhan sang anak.
b.
Mampu menarik perhatian sang anak agar terdorong untuk
mengkonsumsi sayuran.
c.
Lebih sehat untuk dikonsumsi daripada nugget daging biasa.
d.
Dapat dijadikan sebagai sumber usaha sampingan bagi ibu-ibu yang
gema memasak.
B. Saran
Dari
percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan beberapa saran sebagai
berikut:
1.
Langkah
pengerjaannya harus dijaga kebersihannya.
2.
Alat dan
bahan yang digunakan dalam pembuatan harus bersih.
3.
Teliti dalam
pemilihan wortel dan bahan makanan yang digunakan.
4.
Percobaan
harus dilakakukan dengan prosedur yang benar.
No comments:
Post a Comment